Bagi
 anda yang pernah atau lagi menyusun sebuah skripsi, tesis atau 
disertasi, pastilah anda tahu mengenai permasalahan bagaimana cara penulisan daftar pustaka. Nah sekarang saatnya saya bercerita mengenai cara penulisan referensi yang diambil dari jurnal. 
- Kravitz L. Roachford A. 1998. The Life Cycle of Landfish in South Coast Resort Towns. Landfish Today. 4: 8-12.
 
- Kravitz, L. and Roachford, A. (1998). The life cycle of landfish in south coast resort towns. Landf. Tod. 4 8-12.
 
- Kravitz, L. Roachford, A. (1998). The life cycle of landfish in south coast resort towns. Landf. Tod. 4 8-12.
 
Langsung
 saja... Dalam penulisan referensi yang diambil dari jurnal, menurut 
Holtom dan Fisher (1999: 29-30), hal-hal yang perlu diperhatikan adalah:
a.  Surname of all the authors and initials (Nama asli pengarang dan inisialnya)
It is best to cite the authors in full unless this would be very unwieldy (if for example a paper has 40 or 50 authors). Prince, A.X.K., et al.
 does the job, but is a little unfair on the other authors (one of whom 
might be your examiner). It is best to include the initials, 
particularly with common names, such as Fisher, Wong or Patel, to make 
it clear exactly which Fisher, Wong or Patel the author is.
Baiknya,
 kutip nama pengarang secara penuh kecuali jika penulisan tersebut 
sangat sulit ditulis (contoh: jika suatu tulisan [jurnal] memiliki 40 
atau 50 pengarang). Jika demikian, cukup tulis penambahan, et al (dalam 
Bahasa Inggris) / dkk (dalam Bahasa Indonesia). Namun hal tersebut 
sedikit kurang adil bagi pengarang lainnya (apalagi jika salah satu 
pengarangnya adalah dosen penguji skripsi/disertasi anda). Maka alangkah
 baiknya memasukkan inisial, khususnya dengan nama yang umum seperti 
Fisher, Wong atau Patel, untuk memperjelas siapa Fisher, Wong atau Patel
 pengarang tersebut.
If the article has been published by a team or institution rather than individual authors, list the group by name:
Jika
 artikel yang telah dipublikasikan oleh sebuah tim atau sebuah institusi
 bukan dari pengarang individu, maka cantumkan saja nama group (tim)nya,
 seperti contoh di bawah ini:
West Cheam Landfish Taskforce (1996). Landfish Survey: West Cheam and Adjacent Areas. Landf. Tod. 2: 43-58.
b.     Year of publication (tahun terbit)
This
 is essential. Remember, it is best to use the most up-to-date 
references as possible, because this shows the examiner that you are 
following developments in your field.
Hal
 ini sangat penting. Ingat, baiknya gunakan referensi se-paling update 
mungkin, karena hal ini memberitahu penguji bahwa anda mengikuti 
perkembangan-perkembangan mengenai skripsi atau disertasi yang anda 
teliti.
c.     Title of article or paper (judul artikel atau makalah)
This
 tells the reader about the contents of the paper—it can also be a 
useful last minute reminder before an oral examination. Give all titles 
in their original language, with a translation in brackets if necessary.
Hal
 ini memberitahu kepada pembaca tentang isi dari makalah—ini juga bisa 
menjadi pengingat menit terakhir yang berguna sebelum sidang skripsi, 
tesis atau disertasi. Cantumkan semua judul dalam bahasa aslinya, jika 
perlu berikan terjemahannya di dalam kurung ( ….).
d.    Journal name (nama jurnal)
The
 journal name is the only way people can track down the reference, so 
you must include it. People usually do not bother to write the journal 
name in full because every journal name has a standard abbreviation, 
which you should use. If you are not sure of a particular abbreviation 
you can usually find out by checking the journal in question. If you 
have difficulty ensuring you have the correct abbreviation the following
 reference book, which is probably held in your main library, lists 
science journal abbreviations.
Nama
 jurnal adalah satu-satunya cara orang bisa menelusuri referensi, jadi 
anda harus mencantumkannya. Orang-orang biasanya tidak menghiraukan 
penulisan nama jurnal secara penuh karena setiap nama jurnal memiliki 
singkatan/kependekan, yang bisa anda gunakan. Jika anda tidak yakin akan
 singkatannya secara pasti, anda biasanya ragu-ragu mencarinya dengan 
memeriksa jurnal tersebut. Jika anda memiliki kesulitan dalam memastikan
 singkatan jurnal tersebut, maka cantumkan saja dalam daftar singkatan 
jurnal ilmiah, seperti contoh:
Alkire, L. Periodical title abbreviations. 10th edition. 1996. (Gale Research, Inc., Detroit)
e.     Volume number (nomor volume)
This
 is essential for allowing the reader to find the article. You do not 
need to include the issue number for each volume. (p.30)
Hal
 ini penting agar pembaca bisa menemukan artikel yang anda jadikan 
referensi. Anda tidak perlu mencantumkan nomor terbitan untuk setiap 
volume.
f.       First and last page number of the article (halaman pertama dan halaman akhir artikel)
In
 order to find the article quickly the reader needs the first page 
number. Giving the last page number will make the examiner more inclined
 to believe that you at least looked at the article and did not just 
copy the reference citation from another paper. Check that your last 
page number is always greater than your first page number (p.30).
Agar
 dapat menemukan artikel yang dijadikan referensi, pembaca butuh halaman
 pertama. Memberikan halaman terakhir akan membuat penguji lebih 
cenderung percaya bahwa anda setidaknya melihat (membaca) artikel dan 
tidak sekedar menyalinnya dari makalah lain. Periksa bahwa halaman akhir
 jurnal anda selalu lebih baik dari halaman awal (jurnal yang anda 
kutip).
Kesimpulan:
Setelah
 mengetahui cara penulisan referensi skripsi, tesis, disertasi (thesis 
and dissertation) yang diambil dari buku jurnal, mari kita simpulkan 
urutan penulisannya dibawah ini:
1.       Nama Pengarang
2.      Tahun terbit
3.      Judul artikel
4.      Judul jurnal
5.      Nomor volume
6.      Halaman awal dan akhir jurnal
Contohnya bisa dilihat diatas artikel ini ya,.. namun jika kurang saya kasih beberapa contoh penulisan referensi dari beberapa jurnal seperti di bawah ini:
- Baker, Mona (1995) “Corpora in Translation Studies: An Overview and Some Suggestions for Future Research,” Target 7:223–43.
 
- Barsky, R.E. (1996) “The Interpreter as Intercultural Agent in Convention Refugee Hearings,” Translator 2:45–64.
 
- Beerbohm, M. (1903) “Translation of Plays,” Saturday Review (London) 96:75–6.
 
Dah cukup belum??? Sebenarnya masih banyak contoh referensi
 yang diambil dari jurnal dari buku-buku koleksi yang saya punya, tapi 
berhubung capek ngetiknya, ya, saya hanya berharap ketiga contoh diatas 
bisa mewakili contoh penulisan referensi yang diambil dari jurnal. Oke… see you…
Holtom, Daniel and Fisher, Elizabeth. 1999. Enjoy Writing Your Science Thesis and Dissertation!.London: Imperial College Press.

0 komentar:
Posting Komentar