Selasa, 08 Mei 2012

TARI SANG HYANG JARAN (HEBAT)

Bali memiliki tari sangat sakral dan bernuansa magis yang disebut Tari Sang Hyang. Salah satunya adalah Sang Hyang Jaran. Penari dengan menunggangi kuda yang terbuat dari kayu atau pelepah kelapa. Ia menari di atas bara api. Hmm…eksotik!.
Secara konvergensi, tarian Sang Hyang ini merupakan suatu titik temu antara keyakinan terhadap kekuatan sinar suci para Dewa dengan nilai luhur kearifan lokal. Masyarakat Bali meyakini adaka kekuatan supranatural di lingkungan kehidupan manusia.
Tari Sang Hyang dipersembahkan pada saat upacara sebagai rasa kebersamaan atas warga, muncul rasa satu, satu karya, satu nasib, satu keyakinan yang harus dipelihara secara berkesinambungan.

Demikianlah sekelumit tentang tarian Sanghyang sebagai tari wali (sakral) yang berwujud unsur budaya intangible dan yang berfungsi untuk penolak bala (musibah) yang masih diyakini di Bali.
Dalam atraksi tari Sang Hyang Jaran, sejumlah pria terlihat menendang bara api batok kelapa yang ada di tengah arena. Tak hanya ditendang, bara api panas juga diinjak-injak hingga diambil menggunakan tangan.
Semua penari pria yang tampil dalam kondisi tidak sadar, kesurupan roh jaran atau kuda. Mereka berlari sambil menginjak atau memainkan bara api dengan kaki dan tangan telanjang. Kendati bara api sangat panas, tidak satupun penari yang mengalami luka bakar.
Saat menari, penari diiringi kidung Sang Hyang Jaran dan gamelan. Tari ini diawali dengan ritual nusdus, yakni upacara penyucian medium dengan asap maupun api. Proses selanjutnya adalah masolah, di mana para penari yang sudah kemasukan roh kuda mulai menari.
Rangkaian terakhir pertunjukan adalah ngalinggihang, yakni mengembalikan kesadaran penari dan melepas roh merasuki penari kembali ke asalnya. Dalam proses ini semua penari diperciki dengan air suci atau tirta.
Tari Sang Hyang Jaran digolongkan tari sakral karena hanya digelar pada saat-saat tertentu, seperti saat terjadi wabah penyakit. Bagi masyarakat Hindu Bali, tari ini dipercaya bisa menolak berbagai jenis roh jahat hingga wabah penyakit.

0 komentar:

Posting Komentar